Tuesday, October 4, 2011

Tompi - Salahkah

"kasih tinggalkanlah diriku tuk selamanya
biarkan ku sendiri
cukup bagi diriku melukai hatimu
kasih tinggalkanlah diriku tuk selamanya
biarkan aku
mungkin kau akan bahagia dengan dia, denganmu"

Selagi mati lampu tadi malam sekitar 3 jam'an, radio menjadi satu'nya hiburan yang bisa aku peroleh. Ditengah kesunyian, kutemukan kedamaian bersama dengan alunan musik-musik lawas dari radio. Terdengar suatu alunan dari tompi yang berjudul salahkah. Mungkin itulah teriakan dari dalam hatiku, tinggalkanlah diriku tuk slamanya. Tak ada lagi kebahagiaan antara aku dan dia, entah apa yang sedang terjadi. Hubungan aku dan dia baik-baik saja, tetapi sepereti hanya menunggu salah seorang mengucapkan kata-kata perpisahan terlebih dahulu. Semua berjalan seperti biasanya, hanya sudah tak ada lagi komunikasi yang berlebihan, hanya sekadar salam, dan berbicara di saat diperlukan. aku rasa memang sudah seharusnya berakhir...


Tompi - Salahkah

Powered by mp3skull.com

Monday, September 19, 2011

I Love You

"these three word, that could change our life forever"

Kutipan lagu Celine Dion yang berjudul I Love You tersebut terasa sangat berarti bagiku, bahkan mungkin bagi semua orang. Ketika seseorang mengatakan ketiga kata itu untuk pertama kalinya kepada seseorang, mungkin itu akan merubah kehidupan kedua orang tersebut untuk selamanya. Setidaknya itu yang terjadi padaku. Lagu tersebut dijadikan oleh pasanganku untuk "mengungkapkan persaanya" secara tidak langsung padaku. Dan setelah itu, kehidupan kami berdua berubah dari biasanya.
Itu 3 tahun yang lalu, sekarang, jangankan kata tersebut, rasa dari cinta itu sendiri aku rasa sudah mulai pudar dari'nya, atau mungkin dari diriku. Entahlah, yang jelas, kami memang sedang memasuki  masa rawan dalam suatu hubungan. Kata orang-orang, tahun ke-tiga dalam suatu hubungan adalah masa yang rawan, masa dimana banyak pasangan mengakhiri kisah mereka. Entah apa sebabnya tahun ke-tiga ini bisa dikaitkan dangan hal demikian. Mungkin karena masin-masing sudah mulai mengerti kekurangan dari pasangannya, mungkin juga karena masing-masing sudah mulai jenuh dengan hubungan mereka selama ini. Entah mana yang benar, yang jelas, semoga saja apapun yang terjadi merupakan yang terbaik bagi kami berdua. Amin . . .

Tuesday, August 9, 2011

Tak ada yang berubah

Jenuh, mungkin itu yang akan terjadi bila kita terlalu lama memendam sesuatu tanpa kita ungkapkan kepada siapapun. Mungin itu pula yang sedang terjadi padaku. Sudah bebrepa hari ini kerjaku hanya bermalas-malasan di rumah, tepatnya di kasurku sambil bermain-main dengan leptop'ku, tak ada kerjjaan yang lain (padahal banyak yang bisa dan hahrus dikerjakan). Aku rasa, semangatlah yang tidak aku punya akhir-akhir ini, komik yang ku pinjam'pun harus telat sampai 3 hari dan belum juga aku kembalikan. Seperti perut yang kosong di bulan puasa ini, hati'ku juga terasa kosong, terkadang bahkan terasa panas, panas yang memuakan. Apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sebenarnya aku butuhkan, apa sebenarnya yang harus aku lakukan. Karena perasaan iri kah ini terjadi, ketika sebagian teman-temanku sudah bekerja, bahkan berkeluarga, sedangkan aku masih berkutat dengan proposal karena memperoleh dosen yang cukup menyusahkan. Mungkin. Tapi, semua yang terjadi y terjadi, kita hanya bisa menerima dan berusaha. Berusaha, tampaknya hanya itu yang aku butuhkan dan yang harus aku lakukan setidaknya untuk saat ini untuk mengusir semua rasa-rasa radi.

Friday, August 5, 2011

Menikmati kesunyian

Waktu sudah menunjukan pukul 2:13 pagi, dan belum sekalipun mata ini terpejam. Masih di depan leptop sembari browsing-browsing, mencari-cari film yang ada, menghilangkan kepenatan akan segala masalah kuliah yang ada. Hampir tidak ada suara, aku nyalakan radio dari hp'ku. Entah mengapa, nuansa yang terasa sungguh klasik, apalagi radio dini hari seperti ini hanaya tersisa satu dua stasiun yang masih beroprasi, lagu yang diputar juga lagu-lagu jaman oldies. Namun justru ini yang mungkin membangkitkan suasana sepi yang berkesan, yang dapat dinikmati, yang telah lama hilang hingga lupa bagaimana rasanya menikmati kesunyian seperti ini.
 Nuansa seperti inilah yang lebih aku butuhkan, menentramkan hati, bernostalgia, suara khas radio. "dalam kerinduan... dalam kerinduan hatiku" seperti radio yang berbunyi, mungkin nuansa yang seperti ini yang aku butuhkanm yang aku rindukan, karena di malam atau pagi buta seperti ini, hanya ini yang aku miliki, yang bisa menemani'ku . . . 
Mungkin sejenak untuk hari ini aku ingin tetap seperti ini hingga waktu saur tiba . . . :)

Sunday, July 31, 2011

Pertemuan Kembali yang Menyesakkan Hati

Today, my village have some festifal to celebrate the indepent day of my country,Indonesia. The event is what we call jalan sehat (healthy walk). At this event, at first i didn't want to came, but somehow, I still came to. My decision to follow this event is not wrong. At the walk, i see someone i was love, even maybe it's bigger now. She's in my neighboorhood, but when i go to high school, she got married, now she already has 2 or 3 childern.
beribet bgt nulis pake bhs inggris, pake yang biasa aja dh, hehehe...
jadi ceritanya gini, awalnya aku lg internetan aja di rumah sambil nonton dorama TricK 3, tiba-tiba bapak nyuruh supaya berngkat ikut jalan sehat, "manusia perlu bersosialisasi, jangan hanya tiduran di rumah". yawdh, akhirnya aku putuskan untuk berangkat juga. Setelah dapet nomor undian, aku langsung berangkat mengikuti jalan sehat. Tetap saja sepanjang perjalanan aku sendirian, karena kebanyakan teman sebayaku terlalu malas atau malu mungkin untuk ikut acara seperti ini. Tapi itu sama sekali bukan masalah buatku, karena dari dulu aku memang merupakan orang yang bisa menikmati kesendirian, bahkan bisa dibilang aku lebih suka sendiri dibandingkan dengan keramaian. Di tengah kesendirian itulah, tanganku secara tidak sengaja menyentuh seorang gadil yang masih kecil, tiba-tiba saja ada suara "jangan di pinggir-pinggi, nantu jatuh, kaya orang ilang aja", aku lihat sumber suara tersebut. Jantungku tiba-tiba berdetak lebih kencang dari sebelumnya, itu dia, kataku dalam hati. Ya, suara tadi berasal dari seseorang yang pernah kucintai, dan kurasa juga dulu dia sempat menyukaiku. Tak berani aku melihat lama-lama, hanya kuperhatikan sekilas, wajahnya yang tampak semakin memukau membuat hati'ku sakit. Kenapa aku dulu mesti malu untuk mendekatinya, padahal jelas aku menyukainya.
Ceritanya dimulai ketika aku masih duduk di bangku SMP, ketika itu, alat musik yang namanya kentongan masih populer-populernya, aku pun ikut dalam gruup kentongan di komplek rt-rw'ku, nama grup'nya sudah lupa aku. Aku pertama kali melihatnya dari dekat y di grup kentongan ini, dimana dia sudahlebih dulu masuk di grup ini. Ketika grup ini latihan sepanjang jalan depan rumahku, aku selalu keluar hanya untk sengaja melihatnya. Mungkin karena sering terlihat, aku akhirnya diajak masuk bersama salah satu teman karibku waktu kecil. Dari situ aku sering mencuri-curi pandang melihatnya, dimana aku rasa dia pun juga, hehehe...
bersambung ke post selanjutnya, ciao . . . .^^