Monday, May 21, 2012

KOSONG


Tidak terasa, sudah hampir sebulan tidak ada postingan baru di blog ini. Entah karena aku lupa, atau karena terlalu sibuk dengan berbagaia hal tidak penting, seperti tidur, menonton dan mendownload anime dan dorama, memikirkan hal-hal yang juga kurang begitu penting, tak tahu lah, entah alasan yang mana atau mungkin semua'nya itu yang menyebabkan kekosongan menulis dalam satu bulan ini.

Yang mengalami kekosongan tidak hanya blog ini, tapi juga dalamk kehidupan nyataku. Skripsi yang selalu terhambat pun terkena imbas kekosongan ini, tak ada progres, padahal beberapa temanku justru berjuang keras sebulan ini untuk mengejar "dead line" yudisium untuk wisuda periode juni 2012. Dosen pun sampai sempat bertanya sambil bercanda, "ngga ngiri kamu", ketika semua mengejar-ngejar dosen'nya masing-masing, aku duduk dengan tenang di lab tanpa rasa apapun.

Tanpa rasa apapun. Kata ini ada benarnya juga. Entah mengapa, aku tidak terlalu begitu memikirkan mengenai kapan lulus, apakah bisa lulus, bagaimana nanti, dsb. Satu yang kadang-kadang, "hanya" kadang-kadang melintas di pikiran adalah kapan berumah tangga. Hanya dalam hal ini aku sedikit merasa iri pada teman2ku yang sudah lebih dulu memiliki pasangan hidup. Selain itu, tidak ada rasa apapun. Mungkin ini awal dari seorang manusia yang nantinya disebut "jyuu ningen", "freeter", "NEET". Semua itu istilah dari jepang, yang kira-kira intinya, manusia bebas, manusia tanpa banyak beban pikiran, tanpa pekerjaan, tanpa masalah berkepanjangan, benar-benar bebas. Semoga saja tidak, sebab aku'lah yang tahu keadaanku. Aku'lah yang tahu kemampuanku. Akulah yang menentukan jalanku. Akulah yang menentukan, kapan bergerak, kapan berdiam. Akulah yang mengatur hidupku. Aku mampu.... Mungkin itu yang selama ini aku ingin orang lain ketahui tentang diriku. Tak perlu mereka terus mendorongku, aku akan maju ketika aku putuskan maju, aku akan diam ketika aku belum ingin bergerak. 

Semua itu hidupku, nantinya jadi tanggung jawabku, jadi terserah aku, tak perlu bersusah payah untukku, tak perlu terus mendorongku, aku akan maju, ketika aku mau, karena ini hidupku.

img source : brightenthepath

Monday, May 7, 2012

I Don't Feel Like to Sleep Tonight

Bahasa Inggris yang aneh aku rasa kalimat diatas itu. memang aku tulis sekenanya di kepalaku. Mumpung sedang kepengen menulis, tapi bukan skripsi tentunya.

Entah kenapa, untuk hari ini, aku merasa ingin membuka mataku hingga pagi nanti. Aku tidak ingin tidur malam ini. Tak ada alasan khusus, tadi sia ng juga tidak, tapi malah ga pengen tidur untuk malam ini. Aku sendiri juga bingung. Mungkin ini efek dari menumpuknya tekanan atau beban pikiran sehingga membuat jalan pikiran kita tidak lagi rasional, dengan kata lain "irrasional". Begadang memang tidak baik untuk tubuh, kanapa malah dilakukan ketika tak ada yang dikerjakan, maka dari itu aku sebut irrasional.

Lalu ngapain? Pertanyaan itu juga yang muncul di kepalaku saat ini. Begadang untuk apa? tidak tahu...
Sampai saat ini, yang kulakukan hanya berdiam diri sambil mendengarkan streamingan siaran radio jepang. Sebentar aku sempatkan untuk menuliskan tulisan ini. Mungkin nanti aku lanjutkan dengan nonton anime, dorama, atau bahkan bermain wahjong (mahjong online) yang akhgir-akhir ini aku gemari.

Hanya ditemani radio jepang, gelas plastik besar yang berwarna pink dan galon yang berada tepat di depanku ini, kita lihat, sampai mana aku bisa bertahan. Akankah tetap tidak tidur, atau menyerah di tengah jkalan, seperti yang biasa aku lakukan.

image source : reynaldosiahaan

Tuesday, May 1, 2012

Mencari Secercah Harapan untuk Bisa Berharap

Selasa 1 mei 2012, pukul 22:50.

Bulan ini bulan terakhir program studyku harusnya berakhir, tepatnya akreditasinya pada tanggal 25 Mei nanti. Sepertinya aku harus lulus tanpa terakreditasi, itupun kalau bisa, sebab katanya kalau tanggal itu belum juga yudisium, sisa-sisa program study'ku harus beralih ke program study lain, dengan syarat mengambiul beberapa mata kuliah tambahan, yang artinya, paling cepat wisuda munduuuuuur jauh, menjadi Maret 2013. Dari Juni menjadi maret, 9 bulan, hampir satu tahun. Kalau boleh memilih, sepertinya aku lebih memilih untuk lulus tanpa akreditasi, daripada menunggu hampir "satu tahun lagi". Gila. Cuma itu yang bisa aku katakan.

Aku tidak sendirian. Yang bernasib serupa masih ada beberapa orang, masih cukup banyak kalau aku bilang, meskipun mungkin angkanya tidak mencapai 10 orang. Sedangkan sebagian besar temanku yang lain saat ini sedang luar biasa dikejar target lulus, minimal yang paaling jelas yaitu tanggal akhir pendaftaran pendadaran yaitu tanggal 14 mei. Ada yang minggu ini baru seminar, ada yang sedang memperjuangkan untuk sebisa mungkin minggu ini atau  minggu depan seminar, untuk mengejar pendadara itu. Sementara orang-prang seperti aku, hanya berjalan lambat sambil melihat teman-teman yang lain berjuang keras. Mengejar tanggal 14, sangatlah tidak mungkin. Skripsi saja masih dalam tahap pembuatan, analisis data masih belum selesai, jadi aku tidak sedikitpun mencoba untuk bermimpi, bisa terkejar wisuda Juni ini.

Mungkin inilah keadaan yang disebut, ketika bermimpi saja merupakan suatu hal yang kan berujung menyakitkan. Berharap saja  mungkin suatu kesalahan. Tapi mungkin lebih baik seperti itu, terus berharap meskipun itu adalah tidak mungkin, sehingga kita terus berusaha berjuang, tanpa harus memperdulikan harapan kita semakin menipis dan menipis untuk terujud, hingga akhirnya sirna seutuhnya. Hasil akhir'nya, sudah pasti kecewa. Ketika suatu harapan tidak kesampaian, maka hasil'nya hanya satu, yaitu kecewa. Hasil yang negatif, tidak juga bila kita melihat ke yang lain yang tidak memiliki harapan itu, tingkat kerasnya usaha itu akan berbeda, sehingga tanpa kita sadari, kita sudah melangkah jauh di depan manusia-manusia yang tidak memegang harapan tersebut. Sehingga, bisa aku katakan "harapan sekosong apapun itu, pasti ada manfaatnya, harapan kosong tidaklah buruk".

Sayangnya aku satu diantara beberapa orang yang tidak memiliki harapan itu, meskipun kosong sekalipun. Aku adalah manusia tanpa harapan, yang terjebak antara kebingungan, ketakutan, ketidakberdayaan, kesendirian, dan kehampaan. Aku yang saat ini adalah aku yang krisis motivasi. Ingin sekali merubah keadaan ini. Ingin sekali aku mempunya harapan itu. Adakah suatu cara agar harapan itu mendekat padaku, masuk kejiwaku, merubah keadaanku, memberiku sedikit dorongan, hingga akhirnya menjadi milikku, bersatu denganku. Itulah harapan terdekatku.

"harapan sekosong apapun itu, pasti ada manfaatnya, 
harapan kosong tidaklah buruk"